Senin, 05 Maret 2012

Tom Whittaker : Pendaki Lumpuh Penakluk Everest

Tom Whittaker

Pendaki Lumpuh Yang Menaklukkan Everest

Tom Whittaker, sebagai nama populernya. terlahir sebagai bayi yang normal seperti kebanyakan bayi pada umumnya. Ia tumbuh manjadi anak lelaki yang cerdas,sehat, mungil dan pintar, kasih sayang orang tuanya tercurah penuh kepadanya. Hal tersebut membuat Tom kecil bangga kepada kedua orang tuanya yang dengan kasih sayangnya membesarkan dan mendidiknya sehingga menjadi orang yang tumbuh dewasa.

Akan tetapi, nasib berkata lain. keberuntungan tak selamanya menghampiri dirinya. Pada usia yang ke 31 tahun, tepatnya tahun 1979, sebuah kecelakaan mobil yang tragis mengubah hidup Tom Whittaker. kejadian itu tak mungkin bisa dilupakan sepanjang hidupnya, kecelakaan menyebabkan kedua kakinya terluka parah, terutama kaki kanan Tom.

Setelah kejadian itu, dokter yang merawatnya dirumah sakit memberitahukan bahwa kaki kanannya tak mungkin dapat berfungsi kembali seperti semula. Pembedahan darurat menyelamatkan nyawanya tetapi membutuhkan penghapusan tempurung lutut kaki kanannya atau amputasi. Dengan keterpaksaan ia harus rela kehilangan kaki kanannya untuk diamputasi. Kehidupan Tom Whittaker berubah total setelah itu namun petualangannya baru saja dimulai.


Menaklukkan Puncak Everest

Tak ada penjelasan lebih detail mengenai kegiatan yang ia lakukan sebelum kecelakaan yang akhirnya haris menjalani amputasi pada kaki kanannya.Yang jelas Tom Whittaker merupakan seorang pendaki gunung yang tersohor didunia.

Setelah mengalami kecelakaan yang harus merelakan kehilangan kaki kanannya tersebut. Tom Whittaker memiliki ambisi untuk menaklukkan atas dunia, puncak gunung Everest. Ia berniat mencoba memecahkan rekor dunia sebagai orang cacat pertama yang mendaki gunung tertinggi di dunia.

Dua kali ia menjajal kebengisan gunung yang juga dalam bahasa Nepal disebut Sagarmatha ini, namun dalam dua kali percobaan, dua kali juga Tom Whittaker mengalami kegagalan menggapai puncak kanjechungga gunung Everest, tapi itu sama sekali tidak menyurutkan tekad dan niat Tom Whittaker untuk meneruskan impiannya sebagai salah satu pemuncak dunia, malah kian memperkuat dan memperteguh tekad Tom Whittaker.

Pada tahun 1995, ia ditantang oleh tim Greg Son yang kembali ke base camp dari puncak gunung Everest. Mereka memberikan Tom sebuah batu dan berkata " Saya mengambil batu ini dari puncak gunung Everest, dan saya ingin anda mengembalikannya ketempat dimana saya mengambilnya.." Sebuah tantangan yang memacu Tom untuk lebih bersemangat dalam usahanya mencapai puncak Everest, Tantangan itu ia terima.

Tiga tahun kemudian, setelah mengatasi infeksi paru - paru, dan larangan medis, Tom membayar lunas tantangan teman-temannya. Dengan hanya ditemani seorang juru kamera CBS, Jeff Rhoads, untuk melakukan pendakian gunung Everest. Tanggal 27 Mei 1998, Tom Whittaker berhasil menjejakkan kakinya di atap dunia dan mengembalikan batu pemberian Greg Son ketempat asalnya. Namun bukan sekedar itu, ia memberikan inspirasi pada dunia bahwa keberhasilannya berdiri tegak di puncak Everest memberikan pertanda bagi semua orang yang memiliki cita cita tinggi pastinya akan tercapai, asalkan kita berusaha dengan maksimal dan gigih. Keberhasilan tersebut merupakan usaha ketigakalinya Tom Whittaker gunung Everest.


Pengalaman Tom Whittaker telah membawanya pada perjalanan yang luar biasa dari petualangan dan penemuan diri. Ia membuktikan kepada dunia - dan dirinya - bahwa pikiran lebih kuat daripada tubuh. Dia merupakan pahlawan bagi semua orang untuk meningkatkan kesadaran keberagaman dan kemampuan nyata bagi semua orang - orang yang memiliki cita - cita dan keinginan. Tom yakin bahwa cara terbaik untuk orang -orang tidak peduli siapa mereka, untuk mencapai nasib mereka adalah nilai-nilai yang didefenisikan dengan baik, pengetahuan diri, tujuan yang jelas, ambisi dan dorongan untuk mewujudkannya.

Pendakian Tom Whittaker diabadikan dalam sebuah film dokumenter CBS, " Footprint on Everest ". Dan, film dokumenter tersebut memenangkan penghargaan Teddy Roosevelt Award sebagai film dokumenter petualangan terbaik. Bukan hanya itu, Tom Whittaker juga aktif dalam kehidupan sosial masyarakat. Pada tahun 1981, Tom mendirikan Koperasi Cacat Wilderness Outdoor Group ( CWHOG ) di Pocatello, Idaho. Ia tinggal dan aktif dalam pemberian pengarahan terhadap masyarakat yang akan atau mau mendaki,dan penyadaran masyarakat akan kecintaan terhadap alam..


Tidak ada komentar:

Posting Komentar